Jadi Irup, Babinsa Candimulyo Magelang Beri Materi Wasbang Dan Bahaya Bullying

    Jadi Irup, Babinsa  Candimulyo Magelang Beri Materi Wasbang Dan Bahaya Bullying
    Serma Ahmad Ridhodin Babinsa Koramil 10/ Candimulyo Bertindak Sebagai Inspektur Upacara Bendera di Halaman SD Negeri 2 Mejing

    MAGELANG, - Bertindak sebagai inspektur upacara ( Irup), Babinsa Koramil 10/ Candimulyo Kodim 0705/ Magelang Serma Ahmad Ridhodin pada pelaksanaan upacara pengibaran bendera di SD Negeri 2 Mejing Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang, Senin ( 29/08).

    Dalam amanatnya Serma Ahmad Ridhodin menyampaikan kegiatan upacara merupakan salah satu proses penerapan pembiasaan pembelajaran, yaitu " Pembiasaan Program". Banyak makna dan manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan upacara bendera yang berkaitan dengan pembiasaan antara lain pembiasaan disiplin, pembiasaan patriotisme dan pembiasaan kerjasama, " jelasnya.

    Babinsa juga menyampaikan pesan bahwa bullying atau cemoohan adalah tindakan pengunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik maupun psikologis sehingga  korban merasa tertekan yang mengakibatkan trauma dan korban merasa tidak  berdaya. "Kata Babinsa".

    Masih dikatakan Serma Ahmad Ridhodin, bahwa bullying yang biasanya terlontar melalui kata - kata yang tidak menyenangkan baik berupa ejekan, umpatan, cacian, celaan serta fitnah sehingga semua jenis ungkapan yang  berupa kata kata tersebut dan sifatnya bisa  menyakiti perasaan orang lain, maka ini bisa disebut bullying verbal. Sedangkan Bullying Fisik itu sendiri adalah mengucapkan mengenai fisik seseorang, yang ada kaitanya erat dengan bentuk fisik atau tubuh seseorang. Sehingga  bullying fisik ini merupakan bentuk kekerasan yg terjadi dengan menyakiti fisik seseorang yang dilakukan dengan tindak kekerasan, salah satu diantaranya berupa  tendangan, pukulan, tamparan, untuk itu setiap murid harus saling menghormati dan menghargai satu sama lainnya"tutup Babinsa".

    Menanggapi apa yang menjadi amanat Babinsa, Triwis S.Pd selaku guru bidang kesiswaan mengatakan, Manakala ada siswa yang mengalami  tindakan bullying, maka, Triwis menyarankan agar bisa menghadapi tindakan bullying dengan berani dan percaya diri. Meskipun kalian diancam, jangan takut untuk berbicara, kemudian laporkan kepada orang yang sudah  dewasa seperti guru, orang tua dan orang yang dapat di percaya, sebab itu adalah salah satu tindakan krimanal. "Terang Triwis."

    Selaku guru kesiswaan, Triwis  menambahkan  agar rasa percaya diri itu ada, maka berbaurlah dengan teman teman  yang bisa  membuat kalian memiliki percaya diri tinggi, dan yang tidak kalah pentingnya adalah selalu berpikir positif, karena dengan berpola pikir positif maka, secara otomatis akan menjadikan jati diri yang sesungguhnya, selama itu tidak merugikan orang lain, sehingga dapat melawan ketakutan tersebut dengan rasa percaya diri. "Pungkasnya."

    Kepala sekolah SD Negeri 2 Mejing, Zumrotul Fitriyah, S.Pd SD. M.Pd, mengucapkan terima kasih kepada Babinsa atas partisipasinya dan kerjasama dalam membina anak didik kami, sehingga kita semua berharap anak anak kami lebih mengerti dan sanggup untuk tidak melakukan hal - hal yang tidak terpuji, khususnya tentang bullying. "Ungkap kepala sekolah"

    Selaku kepala sekolah, Zumrotul juga berharap, agar kerjasama antara Koramil 10 Candimulyo dengan pihak sekolah terus berlanjut, agar siswa - siswi kami bisa mengambil pelajaran dari TNI terutama, tentang kedisiplinan maupun pengetahuan lain yang sifatnya bisa membangun mental dan karakter anak didik kami  terutama di SD Negeri 2 Mejing ini."tutup Zumrotul.

    Pen : 0705/ Mgl

    Rony

    Rony

    Artikel Sebelumnya

    Danramil Bersama Kades Canangkan Dusun Pojok...

    Artikel Berikutnya

    114 Personil Dari Baterai Yonarmed 11/Kostrad...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Tags